Nukilan Puisi Yg Terserak
Bagaimanakah aku akan merangkai kata laksana untaian kalung mutiara manikam?
Begitu anggun nan menawan dipandang,
serasi bila dikalungkan dileher nan jenjang bidadari surga dunia.
Ah sekedar melihat senyuman mu yang begitu meneduhkan hati
Gundah gulana kalbu ini kerana terkena mantra cinta sang pujaan hati.
Terpesona, terpana dan terkesima.
Lidah ku kelu, tubuh ini kaku, semua serasa membeku,
hanya hati ku yang berdegup, berdenyut, berdetak
menyebut-nyebut nama Mu di dalam relung sanubari hatiku.
Biarlah ku pendam rasa ini di dalam dada.
Kan kusimpan semua keindahan tentang diri Mu.
Kan kupatri di dalam dadaku.
Bila tiba saatnya nanti
biarlah hati ku yang bicara menceritakan betapa aku merindu dan menyayangi mu.
Comments
Post a Comment