Namaku Coronawati, keluarga dan teman-teman biasa
memanggil ku Corona. Orangtua ku dulu mungkin ingin anaknya menjadi seorang
ratu yang bermahkota indah. Aku pun tak begitu ambil pusing ketika ada pandemi
virus korona ini karena namaku sudah ada
sebelum pandemi corona virus 19 ini heboh di seluruh jagad raya. Nama corona
itu semakin popular di tengah masyarakat luas ya karena adanya pandemi yang
terjadi secara global di seluruh dunia akibat dari penyebaran virus corona ini.
Profesi ku guru, aku mengajar Bahasa Inggris di salah satu sekolah dasar negeri
di wilayah Cipinang. Meskipun status ku masih guru honor di sekolah tersebut
tapi aku tetap semangat mengajar karena aku ingin murid-murid ku bisa mahir
Bahasa Inggris dan dengan ilmu yang mereka dapatkan di sekolah dasar ini bisa
digunakan untuk ke jenjang Pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi nanti.
Sebelum pandemi semua guru dan murid melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
sekolah dengan tatap muka langsung jadi para guru dan murid bisa melakukan
interaksi langsung dan lebih bersemangat dalam melaksanakan KBM karena
suasananya mendukung untuk belajar, ada teman-teman yang bisa kita ajak ngobrol
dan bisa bercanda juga jika kita merasakan suntuk atau bete kata anak sekarang.
Selain mengajar di sekolah aku juga punya pekerjaan
sampingan yaitu mengajar privat dari rumah ke rumah. Biasanya teman-teman
meledek ku dengan julukan “cewek panggilan”. Ya dipanggil untuk mengajar les ke
rumah, he…he…he… Sebelum pandemi melanda dan diterapkannya PSBB sampai PPKM
level empat ada sekitar 20 murid privat yang belajar Bahasa inggris dengan aku,
namun setelah PSBB semakin lama semakin berkurang dan akhirnya murid privat aku
yang bertahan tetal belajar privat dengan aku hanya ada 5 orang. Kebanyakan
orang tua murid aku berprofesi sebagai pedagang makanan yang pendapatannya
setiap hari tergantung pada hasil penjualan makanan tersebut. Ketika awal-awal
PSBB dilaksanakan dan semua orang harus dilock-down tidak boleh ada yang keluar
masuk lingkungan rumah maka seketika usahanya pun ikut terdampak dan tidak ada
pemasukan sama sekali. Aku kasihan juga mau ikut membantu tapi aku juga masih
susah dan memang hampir semua sector ekonomi, industry, perdagangan sampai ke
Pendidikan terkena imbas pandemi corona ini. Dari perusahan-perusahan berskala
besar sampai unit-unit perdagangan terkecil seperti warung-warung rumahan semua
merasakan hantaman badai perekonomian yang ditimbulkan karena pembatasan atau
penutupan kegiatan usaha dalam upaya mencegah penyebaran virus corona.
Hobi aku berselancar tapi bukan di pantai melainkan di
dunia maya dengan menggunakan internet. Banyak hal yang bisa aku dapatkan
dengan berselancar di dunia maya beberapa diantaranya adalah mendapatkan ilmu
atau wawasan yang baru dari beberapa situs yang bermanfaat untuk kita gunakan
sebagai bahan mengajar, menulis di blog yang kita buat, atau membuka usaha toko
online untuk barang-barang yang kita jual. Banyak orang yang memanfaatkan dunia
maya untuk menghasilkan uang dengan kreatifitas membuat konten-konten yang
menarik dan informatif sehingga banyak orang yang like dan akhirnya subsribe
dan jika sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan uang dari pihak youtube maka
si pembuat video di youtube / youtube creator atau disebut juga youtuber bisa
mendapatkan uang dari hasil iklan yang ada di channel youtube tersebut. Jadi
tidak semua hal di dunia maya itu buruk ada juga nilai-nilai positifnya yang
bisa kita manfaatkan dan kembangnkan dengan optimal dan maksimal. Banyak juga
orang biasa yang tiba-tiba terkenal karena membuat konten video yang menarik
dan akhirnya viral di masyarakat hingga akhirnya banyak tawaran-tawaran job
untuk shooting iklan dan tampil di program acara televisi. Contohnya adalah
Kekeyi yang secara penampilan biasa-biasa saja tapi karena dia bisa menciptakan
personal imej yang menarik dan konten-konten video di kanal youtubenya juga
menarik dan banyak yang suka maka dengan relative singkat Kekeyi bisa menjadi terkenal
dan menghasilkan pundi-pundi uang dari hasil kreatifitasnya sebagai konten
kreator.
Selain berselancar di dunia maya hobi di saat aku mengisi
waktu luang adalah menulis. Ada tulisan-tulisan yang aku buat di blog atau
beberapa buku yang sedang disusun. Diantara beberapa buku yang aku buat, ada
buku antologi yang aku buat dengan beberapa rekan penulis lain, buku duet aku
dengan teman penulis lain, dan buku solo karya aku sendiri. Menulis merupakan
hobi yang sangat bermanfaat. Mungkin untuk beberapa orang menulis itu sulit.
Memulai tulisan dari mana dan ide apa yang akan diangkat untuk menjadi sebuah
tulisan yang menarik dan asyik dibaca itu memang perlu pembiasaan dan jam terbang
yang lama agar tulisan yang kita susun dan rangkai dapat dinikmati oleh para
pembaca. Ada beberapa manfaat dari hobi menulis diantaranya adalah :
1. Dapat menginspirasi orang lain
Tidak banyak penulis atau calon penulis
yang menyadari bahwa hobi menulis memiliki keuntungan. Tidak hanya
menguntungkan bagi si penulis, tetapi juga si pembaca. Setidaknya dari yang
Anda tuliskan, mampu memberikan inspirasi, semangat dan pengetahuan baru bagi
pembacanya.
2.
Sebagai
Pencatat Sejarah
Fakta
hobi menulis yang tidak kalah keren, ternyata sebagai sarana pencatat sejarah.
Buku sebagai arsip intelektual seseorang. Tidak hanya itu saja loh, manfaat
hobi menulis juga bisa dijadikan sarana pencatat sejarah. Tentu saja ini hanya
berlaku untuk buku dan tulisan yang mencatat sejarah. Contoh konkritnya
adalah karya yang ditulis oleh pahlawan bangsa kita dulu. Mereka menuliskan
peristiwa masa-masa penjajahan. Dimana dari hasil tulisan tersebut kini sangat
berharga. Dengan catatan sejarah seperti itu, kita sebagai generasi yang
sekarang pun jadi tahu kondisi dan manfaat jaman dahulu itu seperti apa.
3. Lebih Awet Muda
Manfaat
hobi menulis yang ketiga, tentu saja lebih awet muda. Siapa yang tidak ingin
tampil awet muda? Jadi tidak perlu kosmetik mahal atau perawatan super sultan.
Cukup dengan hobi menulis, bisa menjadikan kita lebih awet.
Kenapa
hal ini terjadi? Setidaknya ketika kita menulis, secara tidak langsung
gelombang otak kita akan bekerja dengan maksimal. Gelombang otak yang
dibiasakan untuk berfikir inilah yang akan mengaktifkan cikal bakal sel saraf
baru yang mendukung kemampuan berpikir kita menjadi lebih kritis, cemerlang dan
yang baik-baik.
Dimana
pemikiran kita pun tidak lagi sempit. Kita tidak lagi memiliki satu atau dua
perspektif, tetapi memiliki banyak perspektif yang menjadikan kita menjadi
lebih “legowo” atau ikhlas dalam menjalani segala sesuatunya. Keikhlasan inilah
yang memberikan perasaan damai, dan perasaan damai inilah yang menjadi
pemikiran kita lebih santai dan berdampak pada penampilan kita, salah
satunya terlihat lebih awet.
4. Menyehatkan Mentalitas Si Penulis
(Terhindar dari Stress)
Manfaat
hobi menulis yang lain, menyehatkan mentalitas si penulis dan terhindar dari
stress. Setidaknya dengan menulis, selain membantu terlihat awet muda, akan
meminimalisir terjadinya stress. Dalam ilmu psikologi, menghilangkan stress
dilakukan dengan katarsis. Katarsis itu dapat dilakukan dengan cara menulis,
corat-coret lewat melukis dan masih banyak lagi tentu saja. Padahal jika
konsultasi ke psikolog, kita akan membayar uang yang cukup banyak, sedangkan
dengan rajin menulis kita tidak perlu mengeluarkan uang, tetapi justru
mendapatkan uang dari hasil tulisan yang dipublikasi di media.
Nah
itulah beberapa manfaat hobi menulis. Eh aku kok jadi kepingin menulis catatan
kronologis atau timeline peristiwa bersejarah pandemi covid 19 ini ya. Mungkin
nanti anak cucu keturunan ku bisa baca sejarah yang pernah terjadi pandemi yang
melanda dunia dan memberikan dampak yang sangat luas di seluruh dunia sehingga
anak cucu keturunan ku dan orang-orang yang membaca tulisan karya ku ini dapat
mengambil manfaat atau hikmah dari tulisan yang sederhana ini. Baiklah akan
kumulai catatan timeline pandemi penyakit corona virus 19 ini dari awal-awal
peristiwa munculnya penyakit ini di Wuhan, Cina.
1. Selasa 19 Desember
2019
Setelah
aku mengajar murid privatku sesi terakhir aku istirahat sambil kubuka layar
ponsel pintarku dan ku baca di laman situs berita CNN bahwa kasus pneumonia
yang terdeteksi di Wuhan, Cina pertama kali dilaporkan WHO. Selama periode yang
dilaporkan ini virus belum diketahui.
2. Rabu, 1 Januari 2020
Setelah 12
hari dari laporan kasus pneumonia pertama di Wuhan , Cina otoritas kesehatan
Cina menutup pasar grosir makanan laut Huanan setelah ditemukan bahwa hewan
liar yang dijual di sana mungkin merupakan sumber virus.
3. Selasa, 7 Januari
2020
Pihak
berwenang Cina mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengidentifikasi virus
tersebut sebagai virus corona baru, yang awalnya oleh WHO disebut 2019-nCoV.
4.
Sabtu, 11 Januari 2020
Pihak
komisi kesehatan Wuhan mengumumkan kematian pertama akibat virus korona
- Selasa,
2 Februari 2020
Pemerintah Indonesia mengevakuasi 243 warga negara
Indonesia dari Wuhan, Tiongkok. Mereka kemudian ditempatkan di Kepulauan Natuna untuk dikarantina. Semua warga negara
Indonesia tersebut dinyatakan negatif terjangkit virus.
- Minggu,
7 Februari 2020
Marc Lipsitch dari Universitas Harvard mengatakan
bahwa COVID-19 mungkin saja telah tersebar di Indonesia namun tak terdeteksi.
Argumentasinya didasarkan pada penelitian jumlah rata-rata penumpang pesawat dari Wuhan ke
seluruh dunia.
- Kamis,
11 Februari 2020 Menteri
Kesehatan Terawan Agus Putranto membantah
pernyataan Marc Lipsitch, mengatakan bahwa Indonesia telah menjalankan
prosedur yang sesuai dengan anjuran WHO. Terawan menyebut pernyataan Marc
Lipsitch menghina.
- Rabu,
24 Februari 2020 Sembilan
orang Indonesia yang berada di kapal Diamond Princess dinyatakan
positif terkena virus dan dipindahkan ke fasilitas perawatan di Jepang. Pemerintah Indonesia memulangkan dan kemudian
mengarantina 68 awak yang tersisa, ditambah 188 orang dari kapal World Dream, ke Pulau Sebaru Kecil yang
tidak berpenghuni di Kepulauan
Seribu di lepas pantai Jakarta.
9.
Sabtu, 14 Maret 2020
Jakarta tutup sekolah. Dalam rangka social
distancing, Gubernur DKI Anies Baswedan mulai
menutup sekolah-sekolah di Jakarta, diganti dengan pembelajaran jarak jauh.
Tempat-tempat wisata juga ditutup.
10. Selasa,
31 Maret 2020
Darurat kesehatan
masyarakat. Pemerintah menetapkan status darurat kesehatan masyarakat lewat
Keputusan Presiden (Keppres) dan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB). Status PSBB bisa ditetapkan daerah dengan cara
berkoordinasi ke Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
11.
Senin, 13 April 2020
COVID-19 jadi bencana nasional. Lewat
Keppres Nomor 12 Tahun 2020, Pemerintah menetapkan kondisi pandemi COVID-19 di
Indonesia sebagai bencana non-alam.
12.
30 April
Angka COVID-19 tembus 10 ribu. Angka
COVID-19 mencapai 10.118 kasus. Angka kematian mencapai 792 orang dan angka
kesembuhan mencapai 1.552 orang.
13. 16
Mei
Ribuan
orang di-PHK. Hingga 16 Mei, jumlah fantastis korban PHK mulai diketahui
publik. Kemenaker menyebut ada lebih dari 2 juta orang kena PHK, Kamar Dagang
dan Industri (Kadin) menyebut 6 juta orang kena PHK.
14. 21
Mei 2020
COVID-19
tembus 20 Ribu. Angka positif COVID-19 saat itu mencapai 20.162. Sebanyak 1.278
orang meninggal dunia dan 4.838 orang sembuh dari Corona.
15. 22
Juli 2020
Rekor
kematian COVID-19. Indonesia mencatatkan rekor kematian COVID-19 per hari,
yakni 139 orang meninggal dunia dalam sehari. Rekor ini tidak terpecahkan
sampai sekarang.
16. 28
Agustus 2020
RS
di DKI mulai penuh. Angka COVID-19 terus naik. Kondisi mengkhawatirkan
terungkap: RS di DKI beranjak penuh. Satgas COVID-19 mengatakan kapasitas
tempat tidur ruang isolasi yang terpakai sudah mencapai 69%, ruang ICU 77%
terisi.
17. 31
Agustus 2020
100
Dokter gugur. Pada momen jelang 6 bulan kasus COVID-19 di Indonesia, 100 dokter
gugur. Genapnya 100 dokter meninggal dunia dikonfirmasi oleh pihak Ikatan
Dokter Indonesia (IDI).
18. Agustus
2020
Uji Klinis Vaksin. Bio
Farma dan Unpad memulai uji klinis vaksin Covid-19 dari Sinovac China.
19. November
2020
Rumah Sakit Penuh.
Tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di RS Rujukan Covid-19
mencapai 100 persen.
20. Februari 2021
Vaksinasi Nasional. Sebanyak 1.691.724 orang di Indonesia sudah menerima
vaksin. Vaksinasi dilakukan secara bertahap dengan mengelompokkan penerima
sesuai risiko penularan Covid-19.
Itulah serangkaian peristiwa yang bisa aku
catat selama kurang lebih 2 tahun pandemi covid-19 yang dimulai dari bulan
Desember 2019 sampai bulan Februari 2021. Sesungguhnya Tuhan memberikan ujian
dan cobaan ini kepada kita semua dengan maksud dan tujuan tertentu agar kita
bisa mengambil pelajaran atau manfaat dari pengalaman atau kejadian bersejarah
ini. Beberapa pelajaran atau hikmah yang bisa kita ambil dari ujian atau cobaan
pandemi covid-19 ini diantaranya adalah :
Pertama, memicu percepatan transformasi pendidikan. Pemerintah telah
memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Di sini guru, siswa, dan
orang tua dituntut melek tehnologi, sehingga di harapkan mempercepat
transformasi teknologi pendidikan.
Kedua, banyak muncul aplikasi pembelajaran online. Akibat pandemi, telah
banyak melahirkan program pembelajaran online, seperti Zoom Meeting, Google
Meet, dan lainnya.
Ketiga, kolaborasi orang tua dan guru. Selama pandemi, para pelajar
tentunya akan menghabiskan banyak waktu belajar di rumah. Hal tersebut
membutuhkan kolaborasi orang tua dan guru agar siswa dapat belajar online
secara efektif.
Keempat, penerapan ilmu dalam keluarga. Ketika semua sekolah ditutup,
ini menjadi kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan ilmu di tengah
keluarga. Misalnya dengan diskusi ringan mengenai pembelajaran online di
sekolah.
Kelima, internet sebagai sumber informasi yang positif. Jika proses
pembelajaran pada umumnya menggunakan buku cetak sebagai sumber belajar utama,
dalam pembelajaran online internet digunakan untuk mendapatkan informasi
tentang pelajaran yang diajarkan guru. Seperti mengakses buku digital, video
pembelajaran, dan lainnya.
Keenam, siswa dapat diawasi orang tua secara langsung. Peran orang tua
dalam kehidupan anak berdampak luas dan dengan pengawasan orang tua akan lebih
mudah memantau perkembangannya secara langsung.
Beberapa hal positif
dari pandemi Covid-19 yang bisa kita rasakan dan dapat dijadikan pelajaran
untuk kita semua. Meski demikian, kita semua tetap berharap pandemi segera
berakhir dan sektor pendidikan bisa kembali seperti sedia kala. Pembelajaran
tatap muka bisa segera dilakukan.
Catatanku di pagi syahdu
diiringi rintik hujan nan merdu.
Jakarta, 14 September
2021
Coronawati Pertiwi
AUTHOR'S PROFILE
Moh. Urip Hidayat, S.Pd. adalah anak ke-5 (bungsu) dari pasangan alm. Pak Mastur dan almh. Bu Dedeh Sulastri. Penulis adalah asli dari Betawi yang lahir dan besar di Jakarta,18 Maret 1979, saat ini berusia 42 tahun. Mulai masuk sekolah di jenjang sekolah dasar di SDN Jatinegara Kaum 13 Pagi kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 158 dan setelah lulus melanjutkan jenjang pendidikan ke SMAN 59 di Kampung Bulak, Klender, Jakarta Timur. Mendapatkan gelar S.Pd pada jurusan pendidikan bahasa Inggris di STKIP Kusuma Negara dan lulus tahun 2011.
Penulis saat ini aktif sebagai guru honorer Bahasa Inggris di SDN Cipinang 05. Selain mengajar Bahasa Inggris kelas 1-6 di SDN Cipinang 05 penulis juga aktif di dalam beberapa organisasi dan komunitas yang diantaranya adalah : KKG Bahasa Inggris SD DKI Jakarta, KKG Bahasa Inggris SD JT1, KKG SD JT1, komunitas GEGAR (WAG Guru Bergerak Cinta Literasi), komunitas WAG E-Chichat (WAG untuk belajar komunikasi dalam Bahasa Inggris), komunitas ESL Teachers (WAG guru-guru Bahasa Inggris dari beberapa negara untuk sharing bahan ajar dan pengalaman mengajar) dan mengelola lembaga kursus Bahasa Inggris fokus percakapan yang bernama Hi-5.
Comments
Post a Comment