Cita-Citaku Menjadi Penulis Buku Mayor
Judul
: Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke
: 12
Gelombang
: 19
Tanggal
: Jum’at, 6 Agustus 2021
Tema
: Menjadi Penulis Buku Mayor
Narasumber
: Joko Irawan Mumpuni
Malam
ini sudah menginjak bulan Agustus suadah mulai persiapan untuk memperingati HUT
RI ke 76 tahun. Mulai awal sudah aku siapkan dan kibarkan bendera merah putih
di depan rumah. Sang merah putih berkibar sangat gagah , ganti dengan bambu
bercat merah putih. Hari keenam di bulan Agustus bulan kemerdekaan. Anak-anak
didik repot dan sibuk membuat laporan video menyambut HUT RI ke 76 tahun.
Mereka mengumpulkan video, ada mengucapkan merdeka dan selamat, ada yang
menyanyikan lagu kemerdekaan dan ada yang hanya slogan kemerdekaan dan pekik
kemerdekaan, ada yang membaca puisi dan teks kemerdekaan. Ada rencana video ini
akan di up load di you tobe milik sekolah. Dalam rangka merayakan kemerdekaan
dan membaca puisi dan membaca teks proklamasi dan menyanyikan lagu perjuangan
tentang kemerdekaan, keren bingit deh.Nanti sebentar lagi aku harus ikut kelas
menulis yang diadakan oleh PGRI.Aku siap-siap membuka lap top dan hp untuk
menyimak materi ke dua belas. Pertemuan kali di buka dengan kata- kata bijak
dan motivasi dari nara sumber pak Joko Irawan Mumpuni.
“Wahai ilmuwan,nama dan ilmu Anda akan
hilang, bila tidak di tulis sejak sekarang. Sadarilah bahwa ide penulis akan
tetap hidup meskipun jasadnya hancur dimakan tanah“ (Lasa Hs.April 2006)
Senantiasa teringat kembali di saat
keinginan menulis berkurang. Kata-kata itu mengobati hati untuk menulis menjadi
semangat.
Menjadi Penulis Buku Mayor. Indah tema
diflayer, sesuai keinginan hati.
Indahnya untaian kata membuat saya bersemangat. Penerbit mayor sudah
mendekat untuk di gapainya. Aku berdoa semoga terwujud.
Menunggu Om Jay Sang guru besar selesai
menulis kata pengantar untuk mahkota perdanaku.
Om Jay, menulis kata pengantar semoga menjadi kenyataan, Guru dan
inspirasiku tidakkan berlama-lama
menulis kata pengantar. Jangan sampai lupa Om Jay “Takut lupa jika ditunda.”
. Om Jay sering berkata begitu.
Mr. Bams dengan mengunci chat grup WA
pertanda penerbit mayor menerima naskahku malam ini. Sepertinya Bpk. Joko
Irawan Mumpuni sudah tak sabar mendapatkan naskahku. Beliau yang justru
mempersilahkan sang moderator andal untuk membuka acara..
Mr. Bams, selalu membuka acara mengatakan ini
setelah berdoa dan membacakan biodata nara sumber kita kali ini.
Bapak Joko ini menjabat sebagai
Direktur Penerbitan di Penerbit Andi Yogyakarta. Beliau seorang anggota Dewan
Pertimbangan IKAPI DIY. Ketua I IKAPI DIY, penulis buku bersertifikat BNSP, dan
Asesor BNSP. Berkiprah di dunia penerbitan, penulisan dan aktif dalam asosiasi
penerbit di Indonesia hampir 20 tahun. Membuat beliau bersemangat bila diajak berdiskusi seputar penerbitan dan
penulisan buku, , menurut pak Bams.
Ternyata Pak Joko mengangkat tema
“Menulis Buku Yang Diterima Penerbit Mayor” karena beliau sering ditanya tentang kriteria
penebit mayor dan perbedaan penerbit mayor dan minor.
Seperti narasumber terdahulu, tentang
perbedaan antara penerbit mayor dan minor, dijelaskan Pak Joko terletak pada
jumlah buku yang diterbitkan. Sedangkan alasan mengapa orang merasa bangga jika
bukunya diterbitkan oleh penerbit mayor.
Ya menjadi ,menjadi penulis buku mayor
menjadi cita-cita. Banyak penulis merasa lebih bangga jika karyanya
diterbitkan oleh penerbit mayor. Karena naskah karyanya akan dikelola lebih
profesional, penerbit mayor biasanya punya fasiliatas lebih baik, modal,
percetakan, SDM juga jaringan
Marker pemasaran yang lebih luas. Maka
naskah yang lolos melalui penyaringan ketat dan di nilai sebagai naskah buku
memiliki kesempatan buku yang laris dijual di pasaran. Penerbit mayor
selalu tidak pernah memberi alasan
penolakan naskah penulis secara rinci. Alasannyadi tolak biasanya hanya dengan
kalimat “Belum sesuai kriteria penerbitan kami.”, menurut pak Joko Irawan
Mumpuni.
Alasan di atas, sulit untuk bisa
menembus penerbit Mayor ini. Pada penerbit Andi naskah masuk setiap bulannya
berkisar 300-500 naskah, namun yang diterbitkan hanya 50-60 judul saja. Sisanya
dikembalikan kepada penulis. Karena itu pula, muncullah penerbit indie, yang
mana penulis dapat menebitkan bukunya sendiri, Joko Irawan Mumpuni.
Kelompok besar buku dibagi menjadi 2
kelompok buku yaitu kelompok buku teks dan buku non teks. Buku teks adalah buku
yang digunakan olah mahsiswa atau siswa dalam proses pembelajaran. Ditingkat
sekolah disebut buku pelajaran disngkat BUPEL sedangkan untuk kelompok
mahasiswa disebut buku perguruan tinggi disingkat PERTI. Sedangkan buku non
teks adalah bukubuku yang cenderung disebut sebagai buku-buku populer karena
memang kontennya berupa apa saja yang populer dan dibutuhkan oleh masyarakat
menurut penjelasan nara sumber.
Alasan naskah ditolak diterbitkan ada 4
kriteria. ( 1) Tema tak populer penulis populer. Tema yang tidak populer pasti
ditolak penerbit. (2) Tema tak popular, penulis tak populer. (3) Tema popular
penulis populer. Naskah pasti diterima.
(4) Tema populer penulis tak populer. Silakan mencari partner penulis yang
sudah popular terkait tema buku yang ditulis, Joko Irawan Mumpuni.
Penulis pemula disarankan untuk menulis
buku-buku dengan tema-tema yang sedang ngtrend. Teroboslah penerbit mayor
dengan setidaknya minimal menulis 5 judul buku-buku anda yg best seller. Jika
terjadi maka bersiaplah menjadi andalah yang dikejar beberapa penerbit mayor
agar anda mau menerbitkan naskah tulisannya
melalui penerbitnya kata beliau.
Meskipun ada pengelompokan jenis
buku, semua jenis buku dapat dijadikan
referensi dalam praktik kehidupan sehari-hari ataupun kebutuhan akademik.
Karena penerbit adalah lembaga
komersial alias profitable, naskah yang masuk dianggap sebagai bahan baku output
industri. Bahan baku yang bagus menghasilkan produk yang bagus pula. Penerbit
Andi sebagai penerbit mayor menghendaki naskah tulisan harus berkualitas, Joko
Irawan Mumpuni.
Pak Joko menunjukkan grafik tentang
trend buku yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Misalnya, tema tentang batu
akik laku pada tahun 2013-2014. Penulis harus bisa menghindari tema-tema yang
sudah tidak trend lagi yang terutama disebabkan oleh pandemi covid ini.
Tema-tema yang dapat menjadi rujukan untuk penulis sesuai trend sekarang ini
ada 100 tema katanya. Tak hanya sebatas tema yang bagus, reputasi penulis pun
masih ditelusuiri oleh penerbit Andi. Cara penelusuran dapat dilakukan melaui
Google Schoolar dari Penerbit Andi.
Dalam penentuan jumlah cetak atau
oplah, penerbit Andi mempertimbangkannya berdasarkan kwadran kategori naskah.
Pilihan pertama yaitu Oplah tinggi jika
buku dinilai mempunyai market lebar dan lifecycle panjang, artinya buku
tersebut tetap relevan di waktu yang akan datang dan lama ini yang menjadi
pilihannya. Hindari kwadron kedua yang lain seperti market sempit tapi
lifecycle panjang. Kwadron ketiga yaitu buku dinilai mempunyai market sempit
dan lifecycle panjang dan terakhir hindari Kwadron keempat yaitu buku dinilai
mempunyai market sempit dan lifecycle pendek, menurut pakJoko Irawan Mumpuni.
Menurut pak Joko bahwa seorang penulis
tidak hanya mendapatkan kebanggaan atau kepuasan batin atas tulisannya, penulis mendapatkan juga reputasi, karir yang
semakin baik, dan uang sebagai royalty.
Menurut pak Joko Irawan Mumpuni
Kategori penulis dapat dikelompokkan menjadi 4: (1) tidak idealis dan
industrialis; (2) tidak idelais dan tidak industrialis; (3) idealis dan
industrialis; dan (4) idealis dan tidak industrialis. Penerbit Andi menyukai tipe idealis dan
industrialis. Semoga termasuk dalam
golongan penulis yang di harapkan penerbit Andi. Aamiin.
"... orang yang berani menulis
adalah mereka yang berani bermimpi. Dan yang membagi mimpinya kepada orang
lain, adalah mereka yang siap mewujudkan mimpinya tersebut ..." (Joko
Irawan Mumpuni, jum”at, 19.55 malam, 6 Agustus 2021)
Paparan materi yang di berikan oleh pak
Joko terkait hal-hal dan syarat diterimanya naskah buku yang dapat diterbitkan
oleh Penerbit Andi. Nara Sumber pak Joko Irawan Mumpuni sangat memotivasi.
Semoga paparan pak Joko Irawan Mumpuni ini dapat sebagi rujukan para peserta,
memberikan spirit andai naskahnya diterima di Penerbit Andi.Aamiin.
Kepada pa Joko dan Mr. Bams , saya
ucapkan terima kasih yang luar biasa atas kebersamaan malam ini.
Terima kasih Om Jay, menyajikan materi
yang sangat berkualitas. Semoga kita
selalu bisa berkarya dan naskahnya lolos di penerbit mayor. Aamiin ya robbal
‘alaamiin.
Salam literasi. Selamat berkarya. Dan
Semoga Sukses selalu. Aamiin.(Urip20)
2 Agustus Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jak-Tim 2.45 AM dinihari
Comments
Post a Comment