RAHASIA MENULIS BUKU DARI
RAHASIA MENULIS BUKU DARI TULISAN ILMIAH
NARA SUMBER NORALIA PURWA YUNITA,M.Pd.
MODERATOR AAM NURHASANAH.
SENIN, 19 JULI 2021 JAM 19.00- 20.00
WIB (PERTEMUAN KEEMPAT)
Terdengar suara takbir bersahutan dari masjid kompleks perumahanku.
Malam ini malam lebaran Idul Adha. Bertakbir
di rumah masing-masing menjaga rasa khimat ketika menjelang lebaran. Besok Idul
Adha saatnya umat islam mengadakan ibadah dan ritual religius Sunnah sholat
Idul Adha dua rakat , mendengarkan khotbah Idul Adha dan pemotongan hewan
kambing. Teringat cerita nabi Ibrahim yang menjalankan kurban dengan ke
ikhlasan restu dan ridho Allah SWT . Berkurban kita belajar ikhlas, belajar
berbagi rejeki, berbagi kebahagiaan, berbagi keikhlasan, berbagi kemenangan,
berbagi kepedulian, dan berbagi keridhoan Allah SWT. Allahu Akbar, …. Allahu
Akbar,…Allahu Akbar,…Allahu Akbar, kembali terdengar suara takbir bergema menyejukkan kalbu.
Saat ini malam lebaran Idul Adha ini, harus
mengikuti Pelatihan Menulis PGRI pertemuan Materi Kempat, tepat Malam Senin, 19
Juli 2021 jam 19.00 pemberi materi
keempat narasumber hebat, beliau adalah Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. Alumni
Pelatihan Menulis saat di gelombang 8, menjadi pengedit naskahnya. Bu Nora adalah salah satu
peserta yang bukunya tembus ke penerbit mayor PT Andi Offset.
Materi yang akan dibawakan adalah
Menulis Buku dari Karya Ilmiah.
Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. memulai
materi, memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT karena malam ini kita dapat
berjumpa meskipun secara maya di grup menulis yang hebat ini. Sholawat dan
salam tak lupa tercurah kepada baginda Nabi kita Muhammad SAW beserta para
keluarga dan sahabat. Semoga kita mendapatkan syafaat nya di hari akhir nanti.
Amin ya rabbal alamin” demikianlah kata pembuka dari narasumber malam ini.
Menurut ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd.
Guru diberikan tuntutan untuk membuat satu jenis karya ilmiah lagi yakni PTK.M anfaat
Karya ilmiah hanya sebatas untuk.memenuhi tuntutan tertentu saja misalkan bagi
yang sedang kuliah S1, S2 atau S3 Tujuannya semata hanya untuk memenuhi
prasyarat agar dapat lulus dan mendapatkan gelar, selebihnya jika sudah
disidangkan atau telah dilakukan penilaian, KTI sudah pasti dibiarkan
tergeletak begitu saja di rak Perpustakaan atau bahkan di gudang.
Menurut pendapat ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. , menulis PTK
ataupun best Practice, setelah laporan PTK dibuat, dikumpulkan ke penilai angka
kredit, laporan tersebut biasanya hanya akan disimpan oleh penulis sendiri.
Jika beruntung, laporan PTK itu bisa terpajang di perpustakaan sekolah. Mengingat
perjuangan untuk membuat dan menyelesaikan KTI tersebut. Membuat KTI mengorbankan
materi, waktu, dan psikis. Bahkan ada
yang menyelesaikan KTI sampai menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bahkan
bertahun-tahun.
Perjuangan
yang begitu berat dan panjang membuat KTI. tersebut sayang bila berakhir di rak
perpustakaan saja. KTI yang di simpan
itu tentu tidak bisa bermanfaat bagi khalayak yang lebih luas. Di dalam K.T.I lebih penting adalah muatan data dan
temuan-temuan yang terdapat dalam sebuah KTI . KTI merupakan sebuah rangkaian informasi penting
dan dapat bermanfaat bagi pemecahan persoalan faktual yang sedang dihadapi di
lapangan. Hasil penelitiaan KTI berupa informasi dan data penting tersampaikan
kepada masyarakat luas, Usahakan hasil KTI dinikamati oleh masyarakat luas
sebagai rujukan yang dapat memberikan solusi nyata.
Salah satu solusi yang dinilai lebih
memberikan banyak manfaat, yaitu mengubah hasil KTI menjadi BUKU
Menuurut nara
sumber ibu Noralia
Purwa Yunita,M.Pd.manfaat karya ilmiah versi buku seperti di bawah ini.
Manfaat karya
ilmiah VERSI BUKU
1. Dapat
dibaca oleh masyarakat awam
2. Buku dapat
diperjualbelikan memberikan keuntungan material
3. Bagi bapak
ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka
kredit. Mendapatkan poin AK dari laporan
PTK, mendapatkan poin angka kredit dari
publikasi ilmiah berupa buku
4. Jika banyak
yang baca, banyak yang beli, Nama kita sebagai
penulis akan dikenal oleh
banyak orang, dan itu merupakan
keuntungan tersendiri
5. Ilmu yang
ada di PTK, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi BUKU
Menurut nara
sumber ibu Noralia
Purwa Yunita,M.Pd.cara merubah PTK menjadi buku seperti di bawah ini.
CARA MENGUBAH PTK MENJADI BUKU
1. Ubah judul KTI atau PTK kita menjadi
judul populer
Judul KTI VERSI BUKU hanya berfokus pada objek
penelitian saja. Hilangkan materi,
subjek, tempat penelitian.
Sebagai contoh
JUDUL TESIS
Pengembangan modul berbasis riset pada
materi reaksi redoks untuk meningkatkan
keterampilan generik sains siswa kelas X SMA
Ketika diubah menjadi JUDUL BUKU. Kiat
menulis modul berbasis riset
Dapat dilihat dari contoh judul ini,
objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan / pembuatan modul,,jadi
ketika diubah menjadi judul BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu. KIAT,
JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya
2. Ubah bab I (pendahuluan)
pada KTI menjadi bab I buku
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan
yaitu:
A. Hapus rumusan masalah
B. Hapus definisi operasional
C. Hapus manfaat penelitian
Kita dapat mengisi bab I ini dengan
memasukan permasalahan pembelajaran secara umum, alasan menggunakan
metode/media/model pada pembelajaran, atau materi pelajaran yang kita teliti.
3. Bab II dan
seterusnya pada KTI versi buku dapat diambil dari pengembangan kajian teori
pada bab II KTI asli
Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan
landasan teori berisi
2.1. hasil belajar
2.2. media pembelajaran
2.3. Modul
2.4. metode pembelajaran
2.5 pembelajaran berbasis riset
ketika menjadi buku dapat dibuat
menjadi beberapa bab yaitu
Bagian Dari Buku
Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab
2 buku
Bab 2 TEORI
BELAJAR
2.1. belajar
2.2. permasalahan dalam pembelajaran
2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya
Bagian Dari Buku
Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi
bab 3 buku
Bab 3 MEDIA
PEMBELAJARAN
3.1. Pengertian media
3.2. jenis media
3.3. manfaat media
Bagian Dari Buku
Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
Bab 4 mengenal
modul
4.1.pengertian modul
4.2. karakteristik modul
4.3.sistematika modul
4.4. kelebihan modul
Dan seterusnya hingga sub bab dalam bab
2 selesai...
Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI
saja, bapak ibu sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam
buku
4. Bab V dapat diambil dari hasil
penelitian dan pembahasan.
A. Kita dapat memasukkan hasil
penelitian KTI ke dalam buku kita. Ini dapat diawali dengan kata pengantar
"pada bab ini merupakan uraian dari hasil penelitian.... ".
B.Hilangkan semua kata Penelitian/
laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah
C. Boleh menampilkan grafik tetapi
jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak
ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat
5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya
ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya
tulisan bebas terserah penulis, karena
setiap penulis memiliki ide dan
kreativitas masing-masing sesuai dengan
pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis.
Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi
yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca
memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah
kita diubah menjadi buku
6. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan
dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda
benar-benar telah melakukan penelitian tersebut
7. Daftar pustaka boleh menggunakan
blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id,
Jurnal ilmiah, e book,,atau karya
ilmiah lainnya. JANGAN gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain
blogspot, wordpress, dll
8. Karya ilmiah versi buku minimal 70
halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan
Dengan aturan Penerbit
Membuat buku dari karya ilmiah BUKAN BERARTI HANYA mengubah cover dan judul saja
sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah kita punya. Merupakan suatu
kesalahan karena jika seperti itu akan menjadi self plagiarisme untuk karya
kita.
Mengubahnya sesuai dengan aturan yang
ada sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI
aslinya. Agar karya ilmiah kita memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah
ke dalam bentuk buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Lebih
baik dari berbagi file laporan karya ilmiah kita. Karya ilmiah kita dibukukan,
selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga
akan memiliki ISBN. Ini sangat penting
dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. Karya
kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.Pasti banyak yang memiliki karya ilmiah dan tak sadar
sebenarnya itu bisa dibuat buku solo. Demikialah tulisan ini kutup.Salam Literasi, tetap semangat dan
jaga Kesehatan Mohon maaf , selamat
lebaran Idul Adha, berbagi ilmu dan pengalaman, semoga menjadi amal dan
ibadah bagi kita semua.
19 Juli,Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jak-Tim 3.10 AM dinihari
Comments
Post a Comment