Skip to main content

Dapur Penerbit Mayor yang Kita Tuju (Resume ke-11)

 

 Dapur Penerbit Mayor yang Kita Tuju 

 

Pertemuan     :  11  Rabu, 4 Agustus 2021

Nara Sumber : Edi S. Mulyanta.

Moderator      : Sri Sugiastuti

Judul Tema   : Mencari Dapur Penerbit Mayor

 

Sudah ramai asejak sore anak-anakku meminta untuk menyetujui untuk membuat video kemerdekaan dengan cara mengibarkan bendera,  mengucapkan selamat ulang tahun, menyanyikan lagu kemerdekaan dan mengibarkan bendera sesuai iringan musi dan di tutupi mengucapkan dirgahayu RI ke 76 tahun. Rencana untuk mebuat video mengucapkan HUT RI ke 76 tahun bersama keluarga kecilku, ketiga anakku dan istriku. Wah luar biasa mereka semangat dan tumbuh rasa Nasionalisme yang tinggi, luar biasa anak-anakku. Malam nanti aku akan siap untuk mengikuti belajar di kelas pelatihan menulis buku di  PGRI. Pertemauan kali ini  bawakan oleh moderator hebat. Materi ke 11 Dipandu oleh moderator hebat, Ibu Sri Sugiastuti.

Tema malam ini akan disampaikan oleh Bapak Edi S. Mulyanta selaku narasumber. Pria kelahiran Jogjakarta, 24 Mei 1969 ini merupakan ayah dari tiga orang anak. Menempuh pendidikan S1 Geografi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 1994 dan S2 Magister Teknologi Informasi Fakultas Elektro UGM Yogyakarta 2006. Saat ini beliau menjabat sebagai Publishing Consultant Andi Publisher. Awalnya beliau seorang penulis lepas yang hidup dari menulis buku. Seiring dengan kegiatan tersebut saat ini beliau telah mengelola penerbitan dari 2001 hingga sekarang.

 

Pembahasan materi lebih dalam lagi yaitu "Menguak Dapur Penerbit Mayor". Membicarakan soal dapur, tentu saja banyak sekali yang di kerjakan. Dari proses dan tahapan cara penerbit mayor dalam mengelola naskah untuk dapat disebarluaskan di outlet-outlet yang menjadi sumber pendapatannya, menurut pak Edi S. Mulyanta. .

Perpustakaan nasional, kemudian menggolongkan kedalam penerbit yang berproduksi ribuan dan ratusan yang terlihat dalam pembagian ISBN yang dikeluarkannya. Penggolongan jenis Penerbit dibagi menjadi penerbit mayor dan minor. Penggolongan berdasarkan kriteria di sisi pemasaran bukunya, ada penerbit yang mampu menjangkau secara nasional dan ada yang regional saja. Semakin diperuncing lagi dengan pembagian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi di Indonesia atau Kemendikbud DIKTI, yang mensyaratkan terbitan buku harus berskala nasional penyebarannya, menurut pak Edi S. Mulyanta

 

Tempat penjualan dan promosi toko buku, sebagai sarana pemasaran yang cukup efektif. Kini saat pandemi ternyata mengubah pola distribusi buku dengan cukup signifikan, saluran outlet atau tempat pemasaran buku yang dahulunya menjadi jalur utama, saat ini justru menjadi korban dari keganasan virus Covid 19. Kondisi ini membuat beberap toko buku ditutup. Sehingga jaringan-jaringan toko buku atau tempat pemasaran dibatasi aktivitasnya tergantung operasional pusat perbelanjaan mednurut penjelasan pak Edi S. Mulyanta. .

Bagi penerbit, sebagai dapur pengolahan naskah dari penulis serta percetakan. Tidak ada masalah yang cukup berarti dari sisi penerimaan naskah baru hanya di percetakkan karena di batasi berdasarkan permintaan. Pandemi ini mengubah segala kebiasaan dan pola kinerja penerbit dalam pemasaran. Sedang pengumpulan dan pengolahan naskah masih saja berjalan baik. Beban kerja dan target penerbit untuk tetap produktif . Kepada para pengajar baik guru maupun dosen, menjadikan arus  naskah baru masih tetap terjaga dengan baiseperti biasa. Kendalanya dalam penerbitan adalah justru dipengolahan naskah, mulai dari editorial, setting perwajahan dan kover hingga produksi buku cetak menurut pak Edi S. Mulyanta. .

 

PPKM dan PSBB di beberapa daerah, dengan otomatis Toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia memarkirkan bisnisnya di sisi pit stop dan terhenti sama sekali. Outlet , yang biasanya tempat pemasaran buku menjadi menemui kesulitan. Tertutupnya beberapa outlet menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga memanejemen dari awal target dan  pola kinerja bisnisnya dilihat kembali. Dampaknya secara langsung ke produksi buku dan penulis buku yang telah memberikan naskah ke penerbit menunggu terbitnya karyanyai di Toko Buku.

 

Identifikasi tema buku menjadi prioritas saat keadaan di masa pandemi. Penulis harus siap dan sigap, menuliskan materi dalam sebuah buku menjadi tantangan dan motivasi tersendiri. Banyak bahan-bahan sumber rujukan belum tersedia secara  mudah.Penulis di tuntut memiliki database yang baik. Hal ini menjadi penting yang harus dimiliki oleh penerbit. Pengaruhnya kinerja penerbit menjadi cepat. Penerbit dapat mengidentifikasi siapa saja penulis yang berkompeten di bidangnya, dan dengan cepat dapat diramu menjadi materi. Penerbitkan melakukan tindakan buku segera diterbitkan.  Beruntungnya mendapatkan sambutan yang baik menurut pak Edi S. Mulyanta. .

 

Kesiapan setiap penulis harus cepat dalam updating materi tulisannya merupakan hal mutlak yang diperlukan yang ditawarkan ke penerbit. Pemasaran secara online menjadi solusi di masa pandemic. Hal ini membantu untuk tetap menjaga cash flow dan  paling penting mencoba untuk memproduksi buku dalam bentuk digital atau e-book supaya kesemptan untuk terbit menjadi lebih luas menurut pak Edi S. Mulyanta. .

 

Berdasarkan isi dari PP bahwa Penulis dan penerbit telah dilindungi undang-undang secara penuh sejak terbitnya UU no 3 Tahun 2017 yag diikuti oleh Peraturan Pemerintah 2 tahun kemudian yaitu PP No 75 tahun 2019. Dalam UU no3 dijelaskan dengan detail bagaimana proses industri penerbitan dan unsur-unsur yang ada di dalamnya. Diatur dengan detail dan kemudin disempurnakan dengan PP No 75 yang lebih detail mengatur proses membuat naskah hingga menyebarluaskannya. Apabila kita tertarik untuk menjadi penulis, ada baiknya kita pelajari dengan seksama peraturan pemerintah no 75 tersebut, karena dengan PP ini proses penerbitan buku akan mejadi lebih cepat, dikarenakan terdapat aturan yang detail tentang bagaimana sisi penulis mengajukan naskah hingga sisi penerbit dalam mengelola naskah menjadi buku menurut penjelasan pak Edi S. Mulyanta. .

Pembagian penerbit mayor dan minor sebenarnya tidak ada dalam Undang-undang perbukuan no 3 tersebut. Jadi ini hanya pembagian yang secara alamiah terjadi, dimana penerbit mayor tentu mempunyai jumlah produksi yang lebih tinggi dibanding dengan penerbit minor. 

Selain itu beliau juga menyampaikan salah satu trik untuk mempercepat terbitnya bukudengan cara mengikuti arahan dari PP 75, yaitu melakukan editing mandiri dari sisi penulis, sehingga akan sangat membantu dalam proses editorial di sisi penerbit.

Berikut PP 75 - 19 Standar Penulisan

Peraturan Pelaksanaan UU 3 - 17 - Editing Naskah sebelum diterbitkan.

* Pasal 23

* Standar penulisan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf a mencakup tahapan:

  • prapenulisan
  • penulisan draf
  • perevisian, dan
  • penyuntingan mandiri
  • Perevisian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), huruf c mencakup perbaikan diri segi struktur, sistematika, dan gaya penulisan.
  • Penyuntingan mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (i) huruf d merupakan perbaikan yang dilakukan terhadap draf naskah dari segi kesalahan tipografi, kesalahan bahasa, kesalahan data dan fakta, serta pelanggaran legalitas dan norma

Untuk editorial di sisi penerbit adalah sebagai berikut:

PP 75 / 19

* Pasal 27

* Standar pengeditan sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 huruf a terdiri atas:

  • pengeditan substantif'
  • pengeditan mekanis, dan
  • pengeditan visual

Selain dapat mengunjungi bukudigital.my.id untuk melihat2 buku-buku digital yang telah di produksi pada penerbit beliau.

Buku menjadi rujukan dari mahasiswa, peneliti, atau penulis yang lain. Berimbas pada pemasaran buku yang terjaga baik, walaupun buku sejenis menyainginya sebagai pesaing. Beliau berpesan dengan memberikan definisi, pengertian, penjelasan supaya dirujuk oleh penulis lain. Sebagai contoh berikut pada bukunya, beliau menyebutkan definisi file. Akhirnya definisi tersebut dipakai oleh semua orang dan namanya juga tercantum di setiap pencarian file.

Pertemuan malam ini dilengkapi dengan sesi tanya jawab. Berikut pertanyaan yang menarik yang diajukan oleh bapak Lukman asal Bekasi

1.  Apa yang menjadi Syarat Utama naskah dapat diterima oleh penerbit mayor,

2.  Apa yang mendasar  dari segi kelebihan dan kekurangan penerbit mayor dan bagaimana triknya supaya naskah yang kita buat langsung deal.\

Dijawab oleh pemateri:

1.  Syarat utama dalam sebuah tulisan adalh tulisan harus Baik dan Unik, baik dalam arti pemilihan tema yang menarik dan yang paling penting adalah unik, karena mempunyai hal yang berbeda dengan yang lain dan mempunai nilai kebaruan.

2.  Penerbit mayor memiliki kekurangan yaitu banyaknya naskah yang masuk, sehingga waktu menyeleksi dan produksi terbebani dengan antrian yang banyak. Untuk mendapatkan kesepakatan secara cepat. Penerbit mayor sangat tertarik bila penulis memilikii captive market sendiri sehingga penulis yang mempunyai massa sebagai pangsa pasarnya (guru, dosen, penggiat, artis) menjadi magnet yang cukup menarik untuk dapat diterbitkan karyanya.

Pertemuan malam ini berakhir dengan pemberian hadiah buku dari beliau. Peserta yang bertanya yang terbaik dan pertanyaanya yang menarik maka mendapatkan hadiah buku. Malam ini pertemuan kesebelas ditutup oleh moderator ibu Sri Sugiarti. Berpartisipasilah untuk menerbitkan buku di penerbit mayor. Jadikan Bukumu menjadi mahkota sebagai penulis. Teruslah menulis walaupun apa yang terjadi. Menulis semudah berpikir dan berjalan.

                4 Agustus  Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jak-Tim 2.45 AM dinihari

😊

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Surround Yourself by Fluent English Speakers

  To speak good English, surround yourself by people who speak English fluently   Let us say that your current English speaking skills aren’t great. You aren’t very confident of being able to communicate confidently and effectively in English with anyone, be it a small group or a large one. However, you are very determined to improve your spoken English skills rapidly and prove to yourself that you can do it, while making a good impression on those around you. Taking up an  English speaking course  is obviously one way to speed up the process of learning, and an important one at that. Yet, there is another critical element that can determine the rate and extent of success in your endeavour. Just as the old English adage goes, “a man is known by the company he keeps”, your success in  improving your English skills  will depend largely on the “company” you keep. If you are around people who speak in English regularly, you have a much greater chance of improving your own speaking

5 Types of teachers who transform learners of all kinds

  5 Types of teachers who transform learners of all kinds https://www.flatlandkc.org/assets/uploads/2014/09/TypecastingTeachers-optimized.pdf Teachers have a one-of-a-kind opportunity to make an impact on young learners during some of their   most important developmental years  — childhood and adolescence are highly critical to the formation of an individual. So much of a person can be determined based off their early years of life. And that is exactly why the role of a teacher is paramount. In fact, multiple types of teachers   top the charts on  surveys measuring the most meaningful careers . Teachers don't just teach; they inspire their students and guide them along the greater path of growth throughout their childhood, adolescence and into young adulthood. They can be mentors and allies. Sometimes a teacher will be the only positive role model for a student. In many cases, the influence of a teacher can last a lifetime. If you're thinking about pursuing a passionate career

Think in English

  §   Do you speak with a lot of  pauses  and  hesitations? §   Do you have  difficulty   expressing your ideas  in English? §   Do you  mentally translate  from your native language to English… but the sentences come out  incorrect  or  unnatural  when you speak? If you want to eliminate these problems and become fluent in English, the secret is… Learning how to think directly in English! Many English students say: §   “It’s too difficult! §   “I don’t know enough English words!” §   “I need to think in my native language and translate.” The problem with thinking in your native language and translating is that it results in sentences that  are not correct  in English, because the grammar and sentence structure is often different in English and your native language. Also, it  takes too much time  to think and translate when you’re in a conversation – leading to pauses, hesitations, and the inability to speak fast and fluently. Many students believe that thinking