Skip to main content

PASSIONKU BELAJAR MENULIS BUKU (Resume ke-1)

 

 PASSIONKU  BELAJAR MENULIS  BUKU

 


Malam ini sudah saatnya mengikuti pelatihan menulis ketika masuk kelas maya ternyata belum mulai.Moderator mulai membuka kelas pelatihan. Malam ini malam pertama belajar menulis buku, dalam Pelatihan Menulis PGRI. Pertemuan kali ini kita akan ditemani oleh narasumber hebat, beliau adalah Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. atau akrab disapa Bu Kanjeng. Bu Kanjeng adalah sosok inspirator sekaligus motivator . Narasumber ibu Sri Sugiastuti yang biasa kami sapa ibu Kanjeng dari Keraton Solo. Aku ingin memiliki ketrampilan menulis maka aku akan belajar menulis dan terus aku giatkan setiap hari untuk belajar menulis. Kata OM Jay menulis engkau setiap hari maka lihatlah apa yang terjadi.

Malam ini narasumbernya luar biasa Bu kanjeng memberikan materi Menulis bisa menjadi Passion. Aku tertarik menjadi passion, “AKU INGIN MEMILIKI PASSION SETIAP HARI AKU BELAJAR MENULIS”. Beliau memberikan materi jika disimpulkan menjadi 4 tahapan atau bagian. Yaitu pertama, berisi tentang argumnetasi atau alasan seseorang menjadi Penulis. Kedua tentang masalah atau hambatan yaitu problem penulis pemula selalu haraus di hadapi, saebaiknya hambatan menjadi tantangan. Ketiga tentang proses atau langkah-langkah penulisan hingga menjadi buku dan di terbitkan. Keempat tentang cara mempromosikan dan memplubikasikan karya para penulis pemula agar sukses terjual dan popular.

Menurut Bu Kanjeng bahwa banyak yang ingin menjadi Penulis tapi hanya sedikit yang berhasil. Alasan penulis pemula merasa ketidak berhasilan menjadi penulis adalah pertama merasa tidak berbakat, Kedua tidak memiliki ide. Ketiga keterbatasan waktu alias tidak memiliki wakatu. Keempat tidak suka menulis atau sekedar saja menulis. Kelima Tidak berani menerima kritik.

Kalau tidak salah berarti benar ya?  Obat mujarabnya hanya menulis dan berani menulis apa saja , menulis apa yang dirasakan, menulis apa yang dipikirkan, menulisapa yang dilihat dan berani menulis apa saja karena bila sudah berani maka apapun hasilnya itu adalah karya terbaik kita. Penulis pemula harus berani merubah hambatan menjadi tantangan , berani adalah totalitas jiwa penulis untuk mengungkapkan segala pikiran, perasaan, pemerhati segala apapun di sekitar kita. Berani pula agar jiwa kita “BEBAS”. Mengubah kekurangan yang ada di diri sendiri menjadikean kekurangan menjadi kelebihan kita. Aku akan mengubah diriku untuk menjadi penulis di mulai dengan belajar menulis setiap hari seperti anjuran Om Jay.

 

Menjadi penulis pemula banyak kendala seperti rasa malas, malas berpikir, malas meluangkan waktu dan malas untuk setiap hari menulis. Kendala bagi penulis pemula  yakni kendala menulisnya  berasal dari diri sendiri atau internal. Motivasi bisa berasal dari segala cara atau apa saja. Seperti menulis menjadi sebuah kebiasaan, menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi. Jika menulis menjadi motivasi maka halangan atau rintangan menjadi tantangan. Ibaratkan bahwa menulis adalah seperti rasa haus dan lapar maka kita akan berusaha memenuhi  rasa haus dan lapar dengan minumdan makan. Jadikanlah menulis itu kebutuhan makan dan minum maka kita akan tinggalkan segala urusan dengan lebih mengutamakan menulis di banding urusan lain karena kita harus memenuhi rasa lapar tersebut memberi makanan, maka jadikanlah menulis itu menjadi motivasi yang datang dari diri sendiri. Jika terbiasa maka kita akan menemukan kepuasan dan kenyamanan hidup. Jika sudah neman dan bahagia maka kita telah menemukan passion kita. Maka jadikanlah menulis menjadi passion. Denga menulis kita akan mendapat gaya hidup kita, dengan menulis kita menemukan gairah hidup yang menyenangkan. Menulislah setiap hari, dan tulislah apa saja yang kamu bisa, apa yang kamu yang lihat, apa yang rasakan dan apa  yang kamu pikirkan. Kemudian lihatlah apa yang terjadi. Menulislah dan jadikan passion hidupmu. Passionku Belajar menulis buku.

                                                                              13  Juli,Jatinegara Kaum,Polugadung, Jak-Tim,  2.57 AM dinihari

Comments

Popular posts from this blog

Profil Moh. Urip Hidayat

 PROFIL PENULIS Moh. Urip Hidayat, S.Pd. adalah anak ke-5 (bungsu) dari pasangan alm. Pak Mastur dan almh. Bu Dedeh Sulastri. Penulis adalah asli dari Betawi lahir dan besar di Jakarta. Lahir di Jakarta 18 Maret 1979. Mulai masuk sekolah di jenjang sekolah dasar di SDN Jatinegara Kaum 13 Pagi kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 158 dan setelah lulus melanjutkan jenjang pendidikan ke SMAN 59 di Kampung Bulak, Klender, Jakarta Timur. Mendapatkan gelar S.Pd pada jurusan pendidikan bahasa Inggris di STKIP Kusuma Negara lulus tahun 2011. Penulis pertama kali mengajar muatan lokal bahasa Inggris pada tahun 2001 di SDN Karawaci 20. Bermodalkan kemampuan berbahasa Inggris yang didapat selama kursus bahasa Inggris selama 3 tahun di IEC Jatinegara dan kecintaan terhadap anak-anak, penulis memulai debutnya sebagai guru Bahasa Inggris di Karawaci Tangerang, Provinsi Banten. Setelah kurang lebih lima tahun mengajar Bahasa Inggris di SDN Karawaci 20 penulis berpindah tempat mengajar dari sat...

SALAM SATU GURU

 SALAM SATU GURU! Assalamu'alaikum warahmatullohi wabarakaatuuh,  Ketika kita ingin melakukan suatu kebaikan dan itu akan berdampak bagi diri kita sendiri dan orang lain. Sebagai contoh, dalam kehidupan sehari-hari pastinya kita semua berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita entah itu di rumah, di lingkungan kerja atau di masyarakat. Sebagai makhluk sosial seperti itu kolaborasi dan sinergi adalah suatu keniscayaan yang tidak bisa kita pungkiri. Kita memerlukan kerja sama dengan orang lain agar pekerjaan atau suatu proyek kegiatan yang kita sedang lakukan dapat diselesaikan dengan baik dan sempurna. Sebagai makhluk individu saya mungkin dapat melakukan kebaikan untuk diri saya pribadi, sebagai contoh adalah ketika saya ingin jasmani dan rohani saya sehat dan dapat berfungsi dengan baik maka saya melakukan segala daya dan upaya untuk kesehatan dan keseimbangan keduanya seperti berolahraga, dan mengikuti pelatihan-pelatihan pengembangan potensi diri baik dalam ilmu umum a...

Berkah Cinta Guru Honorer

 #2  Berkah Cinta Guru Honorer   Sore itu sehabis sholat ashar berjamaah aku sengaja belum meninggalkan ruang utama mesjid karena ingin berbincang dengan beberapa teman dari jamaah mesjid Al Anshor Karawaci Tangerang. Di tengah-tengah kami sedang asyik berbincang masuklah rombongan anak-anak kecil murid TPA Al Anshor ke dalam mesjid seketika ruangan ramai oleh suara anak-anak TPA tersebut. Ku lihat sekilas ada 2 orang ustadzah muda yang sedang mengatur anak-anak agar bisa berbaris dengan rapih dan teratur. "Anak sholeh soleha" kata salah satu dari ustadzah muda. "Siap!" jawab anak" serempak. "Ayo sekarang kalian baris yang rapi dulu ya dan jangan ada yang bersuara. Kita akan praktik sholat ashar berjamaah." kata ustadzah berkerudung merah yang hitam manis berhidung mancung berperawakan mungil dan langsing. Aku pun sekilas melihat dirinya dan melemparkan senyum sekedarnya. Dan diapun membalas  dengan senyum manisnya. Deg...deg...ser... ti...